Berita Daranante: Vaksin Covid-19 Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Vaksin Covid-19. Tampilkan semua postingan

30 Juni 2021

Polsek Meliau Gelar Vaksinasi Massal

Polsek Meliau Gelar Vaksinasi Massal
Polsek Meliau Gelar Vaksinasi Massal.

BORNEOTRIBUN SANGGAU - Polsek Meliau Polres Sanggau bersama Puskesmas Meliau dan Puskesmas Desa Harapan Makmur menggelar vaksinasi massal dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-75 tahun 2021, di Halaman Mapolsek Meliau, Selasa (29/6) pagi.
 
Kapolsek Meliau Iptu Nana Supriatna menyampaikan bahwa kegiatan vaksinasi massal COVID-19 digelar dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara Ke-75 dan sekaligus sebagai wujud kepedulian polri terhadap penanggulangan COVID-19 di Kecamatan Meliau.
 
“Dalam rangka Hari Bhayangkara yang ke-75 sesuai instruksi dari Presiden, dilaksanakan vaksinasi massal secara menyeluruh dengan target satu juta orang divaksin,” ujar Kapolsek.
 
Ia juga mengatakan agar masyarakat tidak takut dengan vaksin, demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Vaksin ini merupakan pencegahan penyebaran COVID-19.

Iptu Nana mengatakan bahwa Kegiatan vaksinasi massal COVID-19 tersebut mendapat antusias warga Kecamatan Meliau, hal ini terbukti dari ramainya warga yang mendatangi tempat Vaksinasi di Polsek Meliau.
 
“Dalam kegiatan tersebut sebanyak 163 orang yang di vaksinasi dengan rincian 10 orang keluarga Polri dan 153 orang dari masyarakat umum,” ucapnya.
 
Selama acara Kapolsek Meliau tetap menerapkan protokol kesehatan dengan membagi waktu para kelompok peserta vaksin.
 
“Tujuan vaksin ini upaya menciptakan kekebalan kelompok (Herd Immunity) agar masyarakat menjadi lebih Produktif dalam menjalankan aktivitas keseharian,” pungkas Iptu Nana Supriatna.(Hms Polres)

06 Mei 2021

Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target

Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target
Polres Sumbawa Optimis Vaksinasi Lansia Sesuai Target.

BorneoTribun Sumbawa, NTB - Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, S.IK MH. optimis proses vaksinasi lansia mencapai target 100 persen sebelum hari raya idul fitri mendatang.

"Kita ditarget 100 persen dari jumlah lansia yang ada di Sumbawa, yakni sebanyak 4.910 orang," kata Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, S.IK. M.H, didampingi Kasubag Humas, AKP Sumardi, S.Sos kepada wartawan Kamis 06/05.

Hingga Hari Rabu, 05 Mei 2021, lanjutnya, dari 4.910 orang, sudah divaksin sebanyak 3.940 orang. " Sampai hari ini sudah 3.940 lansia yang sudah di vaksin", imbuhnya.

Kapolres merincikan, untuk hari ini sebanyak 548 orang lansin yang di vaksin di semua wilayah dengan total 3.940 orang yang telah divaksin atau persentase sebanyak  80,24 persen.

"Kita Optimis akan memcapai taget 100 persen sebelum hari raya idul fitri," tegasnya.

Dalam proses vaksinasi ini, melibatkan tiga pilar yakni kepala desa dan lurah serta babinsa dan bhabinkabtibmas.

"Para lansia di sumbawa sangat antusias mengikuti program vaksinasi massal ini sehingga tidak ditemukan kendala di lapangan," ungkapnya.

Menurutnya, bagi lansia yang tidak memiliki kendaraan untuk pergi ke lokasi vaksin, maka akan dijemput menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat milik petugas babinsa dan bahabinkabtibmas.

" Apabila ada yang berhalangan datang ke lokasi, maka akan dilakukan sistim door to door atau mendatangi alamat yang bersangkutan," katanya menambahkan.(Adbravo)

14 April 2021

Amerika Serukan Penghentian Sementara Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson

Amerika Serukan Penghentian Sementara Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson
Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson terlihat di Rumah Sakit Universitas South Shore milik Northwell Health di Bay Shore, New York, AS, 3 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Shannon Stapleto)

BorneoTribun.com -- Badan-badan kesehatan federal Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/4) menyerukan penghentian segera penggunaan vaksin virus corona dosis tunggal Johnson & Johnson, setelah enam penerimanya di AS mengalami gangguan kesehatan langka yang melibatkan penggumpalan darah dalam waktu sekitar dua minggu setelah divaksinasi.

Keenam penerimanya adalah perempuan berusia antara 18 dan 48 tahun. Seorang di antaranya meninggal dan perempuan kedua di Nebraska telah dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Hampir tujuh juta orang di Amerika Serikat telah menerima suntikan Johnson & Johnson sejauh ini, dan sekitar sembilan juta lebih dosis telah dikirim ke negara-negara bagian, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

“Kami merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin ini karena perlu berhati-hati," kata Dr. Peter Marks, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA), dan Dr. Anne Schuchat, Wakil Direktur Utama CDC, dalam pernyataan bersama. "Saat ini, kejadian buruk ini tampaknya sangat jarang terjadi."

Seorang pekerja medis menyiapkan jarum suntik dengan dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson selama kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke pusat vaksinasi di Chinatown, di Chicago, Illinois, AS, 6 April 2021. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)

Sementara langkah itu ditujukan sebagai rekomendasi untuk praktisi kesehatan di negara-negara bagian, pemerintah federal diharapkan untuk menghentikan sementara pemberian vaksin itu di semua pusat vaksinasi yang dikelola pemerintah federal.

Pejabat federal berharap pejabat kesehatan negara bagian akan menganggap itu sebagai sinyal kuat untuk melakukan hal yang sama. Dalam waktu dua jam setelah pengumuman, Gov. Mike DeWine dari Ohio, seorang Republikan, menyarankan semua penyedia kesehatan di negara bagiannya untuk sementara berhenti memberikan suntikan Johnson & Johnson. Negara Bagian New York dan Connecticut dengan segera mengikutinya. [ab/uh]

Oleh: VOA

08 April 2021

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin katakan Pengiriman 100 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tertunda

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin katakan Pengiriman 100 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tertunda
Pekerja membongkar boks vaksin AstraZeneca yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, 8 Maret 2021. (Foto: Muhammad Iqbal/Antara via REUTERS)

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (8/4), mengatakan jadwal pengiriman 100 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca mengalami penundaan. Sementara, seorang pejabat memperingati bahwa keterlambatan pasokan tersebut dapat menghambat program vaksinasi nasional.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia hanya akan menerima 20 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui kesepakatan bilateral pada 2021, lebih kecil dari kesepakatan semula sebanyak 50 juta dosis.

Sebanyak 30 juta dosis sisanya, menurut Menkes, akan dikirim pada kuartal kedua 2022. Indonesia juga dijadwalkan untuk menerima 54 juta dosis vaksin AstraZeneca secara bertahap melalui skema aliansi vaksin global COVAX. Namun, Budi mengatakan pembatasan ekspor oleh India akan menunda pengiriman tersebut pada April.

“Itu sesuatu yang tidak bisa kami terima dan kami sedang bernegosiasi dengan AstraZeneca. Jadi itu 100 juta dosis vaksin yang jadwalnya masih belum jelas,” ujarnya. AstraZeneca tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sekretaris perusahaan BUMN farmasi, Bio Farma, yang mendistribusikan vaksin, menolak berkomentar.

Budi mengatakan bahwa karena penundaan, laju vaksinasi perlu dipercepat antara Mei dan Juni dan dosis yang tersedia akan diberikan untuk para lansia dan guru. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan kepada Reuters penundaan itu dapat berdampak pada program vaksinasi Indonesia "jika kami tidak mendapatkan vaksin lain sebagai pengganti."

Selain AstraZeneca, Indonesia sangat bergantung pada vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech dari China untuk program vaksinasi yang dimulai pada Januari. Pemerintah menargetkan untuk menjangkau 181,5 juta orang dalam waktu satu tahun sebagai upaya mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Lebih dari 9,22 juta orang, setidaknya telah mendapatkan satu dosis vaksin melalui program vaksinasi nasional.

Pemerintah Indonesia telah berjuang untuk mengendalikan salah satu epidemi terburuk di Asia. Kasus virus corona di Tanah Air hingga Rabu, 7 April, mencapai lebih dari 1,54 juta dengan 42 ribu kematian. [ah/au/ft]

Oleh: VOA

07 April 2021

160 Personel Polres Sekadau Jalani Vaksinasi Gelombang Dua

160 Personel Polres Sekadau Jalani Vaksinasi Gelombang Dua
160 Personel Polres Sekadau Jalani Vaksinasi Gelombang Dua

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Program vaksinasi yang diperuntukkan bagi personel Polres Sekadau kembali digelar di aula Bhayangkara Patriatama pukul 09.00 WIB, Rabu 7 April 2021.

Kegiatan yang berlangsung sejak kemarin (6/4) ini merupakan vaksinasi gelombang 2 yang ditujukan bagi personel yang belum mendapatkan vaksin pada bulan Maret lalu.

Kapolres Sekadau melalui Kabag Sumda Kompol Tommy Cahyadi menjelaskan, vaksinasi gelombang 2 ditujukan bagi 160 personel yang belum mendapat suntikan vaksin.

"Seluruh personel Polres Sekadau kini sudah disuntik vaksin Sinovac untuk mewujudkan dan mendukung program pemerintah dalam mencegah dan menekan laju pandemi," ungkapnya.

Demikian halnya dengan protokol kesehatan, kata Kabag Sumda, meskipun sudah divaksin tetap harus diterapkan dalam kesehariannya, saat bertugas maupun di lingkungan sosial.

"Selain perlindungan dari wabah, penerapan prokes sebagai contoh kepada masyarakat akan pentingnya 5M dalam segala aktivitas, mencegah penyebaran Covid-19," jelas Kabag Sumda. 

(Yk/My/Humas Polres)

Terkini Lainnya

Hukum

Peristiwa

Kesehatan