Memperingati HUT Kota Sanggau Ke 406 Dengan Ziarah Dan Do'a Bersama di Komplek Pemakaman Raja | Daranante -->

26 Maret 2022

Memperingati HUT Kota Sanggau Ke 406 Dengan Ziarah Dan Do'a Bersama di Komplek Pemakaman Raja

Memperingati HUT Kota Sanggau Ke 406 Dengan Ziarah Dan Do'a Bersama di Komplek Pemakaman Raja.

Borneo Tribun.com Sanggau, Kalbar - Rangkaian memperingati Hari Jadi Kota Sanggau yang ke 406. Pemerintah Kabupaten Sanggau melakukan ziarah dan Do'a bersama di Komplek Pemakaman Raja di Desa Mengkiang, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, pada Sabtu 26 Maret 2022.

Ketua rombongan kegiatan tersebut dipimpin  langsung Staf Ahli Bupati Sanggau bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Sofiar Juliansyah, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, Sudarsono serta kerabat Keraton Surya Negara Sanggau.

Bupati Sanggau yang dihadiri Sofyar Juliansyah menyampaikan, ziarah pada hari ini untuk mendoakan raja-raja dan tokoh masyarakat Sanggau sebagai pendiri Kota Sanggau.

“Rangkaian Ziarah ini juga sebagai pengingat akan kematian, sehingga kita harus lebih siap-siap,” ujarnya.

Sofyar melanjutkan bahwa, ziarah ini juga untuk mengingat kembali sejarah berdirinya Kota Sanggau yang dulunya didirikan oleh raja-raja dan tokoh masyarakat yang berasal dari kerajaan di Desa Mengkiang.

“Karena Cikal bakal Sanggau dari kerajaan di Mengkiang, yang selanjutnya berpindah ke Kota Sanggau sekarang. menurut sejarah dan Perda nomor 3 tahun 2016 yang telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten dan tokoh-tokoh masyarakat terbentuknya Sanggau itu pada hari Senin tanggal 3 April 1.616 masehi,” ujar Sofyar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, Sudarsono menambahkan, lahirnya Kota Sanggau pada tahun 1.616 membawa banyak aset budaya bagi kehidupan masyarakat, salah satunya situs budaya yang ada di Mengkiang.

“Karena itu, situs ini perlu kita jaga dan harus kita lestarikan. disini ada beragam budaya etnis, ada Dayak, ada Melayu dan lainnya. Sampai saat ini, kami dari Disdikbud sebagai instansi pembina membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan budayanya,” ungkap Sudarsono.

Sudarsono mengatakan, di Desa Mengkiang bukan hanya ada situs budaya yang menjadi daya tarik, tapi juga ada pertunjukkan – pertunjukkan budaya yang sakral. Dan juga ada kerajinan tangan yang bisa di kembangkan.

“Mudah-mudahan kedepannya pertunjukkan budaya ini nanti bisa dikemas dengan baik selain ada ziarah  menjadi wisata rohaninya,” tutup Sudarsono.

(Libertus)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar