Berita Daranante: Pontianak Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Pontianak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pontianak. Tampilkan semua postingan

11 April 2021

Gubernur Sutarmidji Minta Menparekraf Kembangkan Kawasan Wisata Temajuk Sambas

Gubernur Sutarmidji Minta Menparekraf Kembangkan Kawasan Wisata Temajuk Sambas
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

BorneoTribun Pontianak, Kalbar -- Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengaku telah menyampaikan potensi kawasan wisata Temajuk yang terletak di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas kepada Mendagri dan Menparekraf untuk dikembangkan.

“Saya sudah ngomong ke Mendagri dan Menparekraf, kalau Temajuk itu dikembangkan juga karena wisatanya bagus sekali,” kata Midji.

Menurutnya, wisata Temajuk sedang dibenahi, termasuk permintaan Pemprov Kalbar kepada Ditjen Imigrasi Kemkumham agar Kantor Imigrasi di kawasan Temajuk-Teluk Melano, Sarawak dibangun. Hal ini dilakukan agar kawasan wisata Kalbar semakin maju dan tak kalah dengan negara tetangga.

“Kita minta juga kantor Imigrasi dibangun dengan bagus. Imbangi Malaysia. Karena wisata di situ (Temajuk) bagus sekali,” katanya.

Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Kementerian PUPR telah membangun jalan akses sepanjang perbatasan. Jalan paralel perbatasan tersebut akan menghubungi Aruk hingga ke Temajuk.

“Karena wisata di situ bagus sekali, maka jalan yang kita buat sampai Temajuk. Jalan kita selesai sampai ke Temajuk, sehingga nanti Temajuk itu jadi tempat wisata,” tandasnya.

Hal ini sebelumnya telah disampaikan Midji saat memberikan sambutan pada pencanangan Gerbangdutas 2021 yang dipusatkan di PLBN Aruk. Dia berharap agar kawasan Wisata Temajuk yang terletak di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas itu dapat menjadi perhatian dalam Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) tahun 2021.

Menurutnya, potensi wisata yang berbatasan darat langsung dengan negara Sarawak, Malaysia itu sangat besar. Berkelas dunia.

“Temajuk ini sangat besar potensi wisatanya. Pantainya 42 kilometer tanpa putus, dengan terumbu karang dan lobsternya. Ini menjadi salah satu tujuan wisata, justru yang mempromosikan Malaysia, kita harap ke depan kita sendiri (Pemerintah Indonesia) yang mempromosikan,” ujar Midji di hadapan Menkopolhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian selaku Kepala BNPP dalam acara pencanangan Gerakan Pembangunan Terpadu Kawasan Perbatasan (Gerbangdutas) tahun 2021 di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (9/4/2021).

Dijelaskan Midji, dalam seminggu di masa sebelum pandemi, kawasan wisata Temajuk biasanya ramai dikunjungi wisatawan dari Malaysia. Bisa mencapai 2.000 hingga 3.000 orang. Tentu apabila dikelola dengan baik, akan menjadi sumber pendapatan di sektor pariwisata.

“Mudah-mudahan Gerbangdutas ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kalbar khususnya di Kabupaten Sambas,” tandasnya.

09 April 2021

Hasil Penelitian Perguruan Tinggi di Indonesia, Limbah Batubara Lebih Ramah dan Bermanfaat

Hasil Penelitian Perguruan Tinggi di Indonesia, Limbah Batubara Lebih Ramah dan Bermanfaat
Dokumentasi pengambilan contoh penelitian di lapangan batubara PT. Bukit Asam.

BORNEOTRIBUN PONTIANAK, KALBAR -- Kerja keras peneliti lingkungan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ternyata tidak sia-sia. 

Limbah Batubara yang selama ini tidak dapat dimanfaatkan karena dinyatakan pemerintah sebagai limbah B3 (Bahan Beracun Berbah), ternyata telah bebas. Pemerintah menerbitkan PP No.22 tahun 2021.

Hasil Penelitian Perguruan Tinggi di Indonesia, Limbah Batubara Lebih Ramah dan Bermanfaat
Foto bersama usai webinar sosialisasi pemanfaatan FABA (ist)

Karena itu pengamat, praktisi dan dunia usaha mengaharapkan tidak ada lagi aturan yang mempersilit pemanfaatan FABA, seperti diungkapkan Dr. Sri Andini praktisi dalam Webinar yang digelar PWI Jaya yang menghadirkan Ketua MKI (Masyarakat Komputasi Indonesia) Dr. Wiluyo Kusdwiharto, Jumat (9/4) kemarin.

Sehubungan itu Sri Andini mengharapkan tidak ada lagi aturan yang tidak sejalan dengan PP 22/tahun 2021 itu. 

Dia mengungkapkan pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi sangat strategis karena pada umumnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang memanfaatkan batu bara, pada umumnya terdapat di daerah terpencil, sehingga pemanfaatan FABA untuk kepentingan konstruksi sangat bermanfaat. 

“Katakanlah untuk bahan bata, sebagai campuran semen, aspal untuk infrastruktur,” katanya.

Sumber foto petrominer.

Sri Andini, mengatakan jauh sebelum diterbitkannya PP 22/21 dia sudah mengambil inisiatif untuk melakukan penelitian tentang maanfaat FABA bagi kehidupan. 

Dan hasilnya memang luarbiasa. Dia mencontohkan, menanam tumbuhan dilahan FABA ternyata sangat subur. 

“Bahkan saya pernah membuat kolam ikan dari FABA. Hasilnya ikan sehat dan gemuk-gemuk,” katanya.

Karena itu dia mengharapkan tidak ada lagi aturan-aturan yang mempersulit pemanfaatan FABA di Indonesia, termasuk peraturan di Daerah. 

“Ini PP 22/2021 sudah sangat baik, karena FABA ini manfaatnya sangat banyak dan ternyata ramah lingkungan,” ucapnya.

Ketua Masyarakat Komputasi Indonesia, Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan di negara maju pemanfaatan FABA dikebanyakan negara, kataklanlah Eropa, Jepang dan RRC sudah sangat maju antara lain untuk pekerasan jalan, bahkan sebagai bahan campurannya mencapai 70 persen. 

Selain itu juga digunakan untuk pupuk dan bata dan vaving blok.

Sementara, Ketua PWI Kalbar Gusti Yusri mengharapkan agar Perusahaan PLTU yang saat ini beroperasi di Kalbar baik yang sudah beroperasi maupun yang belum hendaknya segera mensosialisasikan manfaat FABA ini bagi masyakarat. 

Dia juga berharap PLTU ini segera mengambil langkah-langkah untu memanfaatnynya dengan menjalin kemitraan dengan UMKM.(*)

Bidhumas Polda Kalbar Sosialisasikan Polri TV Radio dan Dumas Presisi

Bidhumas Polda Kalbar Sosialisasikan Polri TV Radio dan Dumas Presisi
Bidhumas Polda Kalbar Sosialisasikan Polri TV Radio dan Dumas Presisi.

BORNEOTRIBUN PONTIANAK, KALBAR -- Kabidhumas Polda Kalbar, yang diwakili oleh Kasubbid Penmas Akbp Wesli Panjaitan bersama Paur Pensat Iptu A.Butar-butar dan Paur Pulahinfodok Ipda Desi Andriani berkunjung ke awak media di Kota Pontianak, Rabu (07/04).

Ada empat media yang dikunjungi Bidhumas Polda Kalbar, yaitu Radio Sonora, LKBN Antara, Suara Pemred dan TVRI.

Kunjungan ini selain bersilaturahmi juga untuk meningkatkan kerjasama terutama pemberitaan Kepolisian dalam hal ini Polda Kalbar dan jajaran oleh Awak Media.

"Dalam kunjungan ini, kami juga menyampaikan bahwa Bidhumas Polda Kalbar telah memiliki Website PID untuk permintaan informasi dan Tribrata News Kalbar tentang permberitaan Polda dan Jajaran," ujar Akbp Wesli.

Selain bertukar pendapat, Akbp Wesli juga mensosialisasikan program Streaming  berbasis teknologi Polri TV Radio ke Awak Media.

Aplikasi Polri Tv Radio adalah terobosan Divhumas Polri untuk keterbukaan informasi kepada masyarakat.

Demi mempermudah informasi mengenai Kepolisian, masyarakat dapat mengakses siaran melalui website tvradio.polri.go.id atau melalui smart phone dengan mengunduh aplikasi Polri TV Radio di apple store dan play store.

Disela akhir pembicaraan, Akbp Wesli menambahkan Polri juga ada aplikasi Dumas Presisi yaitu Layanan Pengaduan Masyarakat Terintegrasi yang dapat di akses oleh masyarakat.

"Dimasa Pandemi Covid-19 ini, dalam mempermudah pelayanan pengaduan, Polri juga menciptakan aplikasi yang bernama Dumas Presisi (Pengaduan Masyarakat)," sambungnya. (Rinto Andreas)

Pansus Pemekaran 7 Desa Koordinasi Ke Pemprov Kalbar, Ari ; Doakan Yang Terbaik


Pansus Koordinasi dengan Pemprov kalbar

BorneoTribun Pontianak, Kalbar Kawal persiapan pemekaran 7 ( Tujuh ) Desa persiapan, Pansus Pemekaran berkoordinasi dengan Biro Pemerintahan Provinsi Kalbar dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuburaya Sejak Kemarin ( 8/4/21 ) hingga hari ini.

Menurut Ari Kurniawan Wiro.,S.Kom mengatakan Pansus akan terus berkoordinasi dan mengawal pemekaran tersebut.

"Doakan yang terbaik. Semoga Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Pusat benar-benar mampu merealisasikan pemekaran ini,"Ujarnya. 

Dikatakannya pula, Pansus dari DPRD Kabupaten Sekadau Kami siap mengawal dan terus bekerja mewujudkan hal ini. 

"Pemekaran ini merupakan aspirasi dan harapan masyarakat. Dengan pemekaran Desa inilah kita dapat mewujudkan pemeratan pembanguan yang lebih baik di kabupaten sekadau,"Tandas Legislator muda tersebut optimis. (Rh)

Gubernur Sutarmidji Tegaskan Kebijakan Wajib Negatif Swab PCR bagi Penumpang Pesawat

Gubernur Sutarmidji  Tegaskan Kebijakan Wajib Negatif Swab PCR bagi Penumpang Pesawat
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

BorneoTribun Pontianak, Kalbar -- Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan kebijakan wajib negatif Swab PCR bagi penumpang pesawat yang ingin datang ke Kalbar sangat efektif. Dia menyebut, kebijakan yang banyak diprotes berbagai pihak ini justru mampu menekan angka penularan Covid-19 di Kalbar. Dia pun memastikan kebijakan itu tetap berlaku hingga H+15 perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.

“Sekarang ini banyak yang protes, marah, tentang kenapa masuk Kalbar harus PCR. Saya ingin sampaikan, dan Kemenkes harus sampaikan secara benar, bahwa satu-satunya alat yang paling efektif untuk mendeteksi Covid itu adalah Swab PCR,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Kebijakan itu pula yang menjadikan Kalbar sebagai satu-satunya daerah di Pulau Kalimantan yang terbebas dari pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro). Sehingga membuat Midji semakin optimis, kebijakan tersebut sangat efektif mencegah penularan Covid.

Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Instruksi (Inmendagri) Nomor 7 tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro mulai tanggal 6-19 April 2021. Terdapat 20 provinsi se-Indonesia termasuk empat provinsi di pulau Kalimantan selain Kalbar yang wajib melaksanakan PPKM Mikro sesuai Inmendagri tersebut.

“Alhamdulillah Kalbar tidak masuk, tapi semua daerah di Kalimantan selain Kalbar semuanya masuk. Cobalah cerdas dan banyak info tentang ini, jangan hanya liat beratnya kebijakan tersebut,” kata Midji.

Ditegaskan Midji, PCR merupakan satu-satunya alat yang efektif mendeteksi Covid ketimbang Antigen atau alat lainnya. Terlebih lagi PCR sampai saat ini, ditegaskan Midji, masih merupakan gold standard dalam mendeteksi Covid.

“Antigen bisa, tapi hanya bisa membaca nilai cycle threshold tertentu. Artinya kerja setengah-setengah. Artinya, antigen masih bisa lolos. Ini yang bahaya. Kalau Genose itu hanya digunakan untuk massal seperti murid sekolah dan sebagainya, itu boleh. Tapi kalau untuk perjalanan, percuma,” tegasnya.

Menurutnya, Pemerintah jangan terlalu banyak basa basi dalam menerapkan kebijakan.

“Kalau PCR yang paling efektif dari pada lain-lain, bagus PCR. Sudah jelas. Kalau seseorang negatif, sudah pasti negatif. Kalau positif, pasti positif. Kalau Antigen belum tentu. Kecuali antara nilai CT 5 sampai 29, Antigen masih bisa membaca. Tapi kalau sudah CT 30-40 sudah tidak bisa dibaca. Itu yang jadi masalah,” kata Midji.

Menurutnya, diterapkannya kebijakan wajib negatif PCR penting. Untuk mencegah terjadinya penularan kasus dari luar Kalbar.

“Kalbar itu, dari 34 yang meninggal, 23 diantaranya terpapar dari luar Kalbar, dengan jumlah kandungan virus yang sangat besar. Untan (Universitas Tanjungpura) itu satu minggu pernah kehilangan tiga dokter, karena mereka seminar ke luar Kalbar dan terjangkit. Waktu itu masih antigen, dasar inilah kita terapkan PCR, akhirnya kita bisa kendalikan sekarang. Cobalah jangan bicara tentang kenapa PCR, tapi lihat datanya. Kan (terbukti) efektif,” tegasnya.

Ditambah lagi, berdasarkan hasil uji petik yang dilakukan pihaknya, angka keterjangkitan dari penerbangan lebih tinggi dibandingkan kapal laut yang jauh lebih rendah. Hal ini dikarenakan sirkulasi udara di kapal yang cukup bagus.

“Sebelum memutuskan PCR, kita uji coba dulu. Ternyata tingkat keterjangkitan di pesawat lebih besar. Saya tidak mau teori, saya maunya riil dan fakta. Silahkan saja. Saya mempertaruhkan kredibilitas saya untuk ini, tapi ini semua untuk kepentingan masyarakat Kalbar,” tegasnya.

Dijelaskannya pula, kebijakan wajib negatif PCR yang diterapkan pihaknya, berbeda dengan kebijakan nasional. Jika nasional memberlakukan hanya 3×24 jam, Kalbar justru memberlakukan 7×24 jam.

“Artinya kalau orang datang ke Kalbar enam hari, bisa gunakan surat yang sama. Kan begitu. Saya tidak mau hanya demi kepentingan 100-200 orang, tapi mengorbankan jutaan masyarakat Kalbar. Saya tidak mau begitu. Silahkan diskusi di sini, datang, kita kaji bersama, mana yang betul, saya tidak mau opini dibuat, sehingga kita salah mengambil keputusan,” kata Midji.

Dia pun meyakini, penumpang-penumpang pesawat merupakan masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas, sehingga dinilainya mampu mengeluarkan biaya untuk pemeriksaan Swab PCR. Meski demikian, Midji memastikan akan Pemprov akan memfasilitasi jikalau ada rombongan pelajar Kalbar di luar Kalbar yang akan pulang ke daerah itu.

“Misalnya pelajar, kalau rombongan sampaikan saja ke kita. Sampai 15 hari lebaran, kita akan tetap gunakan PCR. Kalau berat (dengan kebijakan tersebut), silahkan gunakan kapal laut. Antigen kan bisa,” pungkasnya.(YK/KO/JH)

Terkini Lainnya

Hukum

Peristiwa

Kesehatan