Berita Daranante: Peristiwa Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

07 Juni 2021

Mobil bawa Rombongan Santri di Sekayam Terguling dan Tabrak Pohon Sawit, Lima orang Tewas

Mobil bawa Rombongan Santri di Sekayam Terguling dan Tabrak Pohon Sawit, Lima orang Tewas
Mobil bawa Rombongan Santri di Sekayam Terguling dan Tabrak Pohon Sawit, Lima orang Tewas.


BORNEOTRIBUN SANGGAU - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Semuntai-Sekadau, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau, Kalbar, membawa rombongan santri, Minggu (6/6/2021).


Kecelakaan tunggal ini dialami mobil Grand Livina dengan nomor polisi KB 1785 SC menyebabkan lima orang meninggal dunia dan empat luka-luka.


Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Laka Lantas) Polres Sanggau Iptu Sukadi membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan, polisi saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).


Dijelaskan dia, mobil yang mengangkut sembilan penumpang di antaranya para santri dari salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sekayam itu terguling dan menabrak pohon kelapa sawit.


“Kami olah TKP terlebih dahulu. Setelah olah TKP, sekalian kami melakukan pemeriksaan terhadap para saksi guna mengetahui penyebab kecelakaan tunggal hingga menyebabkan lima orang meninggal,” katanya.


Dugaan sementara penyebab kecelakaan karena mobil sempat mepet ke sebelah kiri lalu ke kanan jalan hingga keluar jalur kemudian menabrak pohon sawit.


“Kendaraan keluar aspal dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak pohon sawit,” ujarnya.


Dia menyebutkan kesembilan korban masing-masing berinisial W (35) warga Dusun Rintau, Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam (trauma tumpul dada dan perut), kemudian DF (32) warga Dusun Tuak, Desa Sotok, Kecamatan Sekayam (luka sobek punggung kaki kiri, patah tulang selangka kiri), dan R (3) warga Dusun Tuak, Desa Sotok, Kecamatan Sekayam (luka sobek dahi, luka lecet tangan kanan dan kaki kiri).


Berikutnya, AMP (39) warga Dusun Tuak, Desa Sotok, Kecamatan Sekayam (luka sobek kepala dan retak tulang tengkorak), AS (60) warga Desa Bungkang Kecamatan Sekayam (meninggal dunia), RF (50) warga Desa Bungkang, Kecamatan Sekayam (MD), Hj S (80) warga Dusun Rintau, Kecamatan Sekayam (meninggal dunia), PAA (8) warga Dusun Tuak, Desa Sotok, Kecamatan Sekayam (meninggal dunia), dan N (6) warga Dusun Rintau Kecamatan Sekayam (meninggal dunia).


Sementara Kasat Lantas Polres Sanggau, AKP Anne Tria Sefyna menyebutkan dari sembilan orang yang berada di mobil, lima meninggal dunia.


“Empat orang selamat masih dirawat di Rumah Sakit Centra Medika Sanggau. Sementara korban meninggal dunia saat ini di RSUD MTg Djaman,” katanya. (*)

28 Mei 2021

Tak senang Bunyi Knalpot Sepeda Motor Keras, ES Tusuk Korban gunakan Dodos Sawit

Ilustrasi penusukan.

BORNEOTRIBUN SANGGAU - Kapolres Sanggau melalui Kapolsek Beduai AKP Eeng Suwenda membenarkan adanya dugaan kasus penganiayaan yang terjadi di Kecamatan Beduai.

Kapolsek Beduai menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat, tanggal 28 Mei sekira pukul 10.00 Wib telah terjadi kasus penganiayaan di Dusun Beduai, Desa Bereng Bekawat, yang dilakukan oleh tersangka ES (40) dengan cara menusuk korban N 21 Tahun menggunakan Dodos Sawit, sehingga mengakibatkan korban luka-luka dan dibawa kerumah Sakit atau Puskesmas Beduai.

Tak senang Bunyi Knalpot Sepeda Motor Keras-keras, ES Tusuk Korban gunakan Dodos Sawit.

"Untuk tersangka dan barang bukti sudah kita amankan di Polsek Beduai,"ucap Kapolsek.

"Situasi sampai saat ini dalam keadaan aman dan terkendali. Laporan lengkap menyusul, untuk motif masih kita dalami, informasi sementara berdasarkan keterangan saksi, tersangka merasa tidak senang kepada korban membunyikan knalpot sepeda motor keras-keras,"tutur Kapolsek. 

Reporter: Libertus 

15 Mei 2021

Miris, Pupuk Bersubsidi di Duga Palsu Beredar Luas di Kabupaten Bengkayang

Miris, Pupuk Bersubsidi di Duga Palsu Beredar Luas di Kabupaten Bengkayang.

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Pupuk Bersubsidi yang di duga palsu beredar luas di Kabupaten Bengkayang. Pupuk ini jenis NPK yang dikemas dalam karung pupuk Bersubsidi yang saat ini sudah beredar luas ke Petani-petani. Pupuk ini dijual Kepada Petani seharga 150.000 Per sak isi beratnya 50 kg.

"Awalnya Petani belum curiga dengan adanya pupuk Bersubsidi ini, tetapi setelah di cek oleh petani ternyata Pupuk NPK ini terbuat dari pasir dan krikil batu," terang Pak Bundel warga Dusun Ketanji, Desa karya bakti, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, kepada awak media ini, Kamis (13/5).

Lanjut Pak Bundel mengungkapkan  kekesalannya karna dalam hal ini Petani merasa di bohongi termasuk pihak PPLnya.

"Karna yang lebih tau dalam hal ini kan PPLnya barang bagus atau tidak bagus, masyarakat kan hanya tinggal ngambil aja, ini pupuk Urea, pupuk Ponska, tau-tau didalamnya Pasir dan batu krikil', Ucapnya Pak Bundel. 

Dia berharap kepada pihak penyalur pupuk Bersubsidi khususnya pihak PPL yang ada di Desa Karya Bakti ini untuk segera di ganti jangan diperpanjang lagi gantilah dengan Pupuk phonska yang asli warnanya.

"Phonska yang asli kalau yang ini bukan, ini banyak pasir dan batu-batu krikil, ini lah Petani dengan kondisi Pupuk kayak gini dan tanaman tidak maksimal hasilnya bagaimana Petani bisa jaya, percuma jadi petani kalau kayak gini, siapa yang membayarnya," katanya.

Dia menambahkan, kalau Pemerintah mau membantu masyarakat tatapi kayak gini gimana, Petani kan tidak tau menau bibit bagus atau ngak bagus, begitu juga dengan pupuk kami tidak tau menau bagus atau ngak bagus ketika disalurkan ternyata pemakaian kayak gini.

"Jagung jadi kurang bagus dan hasilnya tidak memuaskan, saya berharap kepada pemerintah pupuk ini segera dikembalikan kalau tidak di kembalikan bagaimana bisa ada solusinya nanti", Tutur Pak Bundel.

Senada juga dengan apa yang disampaikan warga lainnya, pak agus warga Dusun Keranji, Desa Karya Bakti, Kecamatan Sungai betung berharap kepada pemerintah atau PPL yang punya kebijakan untuk segera mengecek pupuk Bersubsidi ini dilapangan.

"Apakah pupuk ini asli atau tidak asli karna logonya menggunakan pupuk bersubsidi", Tutup Agus

Penulis : RA/Tim

14 Mei 2021

Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng

Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng
Ledakan Petasan Yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Kini Kasusnya Ditangani Polda Jateng.

BorneoTribun Kebumen, Jateng - Polda Jateng Laksanakan pers rilis terkait ledakan petasan yang terjadi di Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen yang menewaskan 4 orang dan 4 lainnya luka-luka. Jumat (14/05/2021).

Kapolda Jateng menjelaskan dari hasil penyidikan inafis labfor dipastikan bahwa ledakan yang menewaskan 4 orang warga tersebut berasal dari bahan-bahan mercon/petasan.

Sampai saat ini Polda Jateng telah memeriksa 16 orang. Kasus ini masih terus didalami petugas untuk mencari darimana sumber bahan peledak tersebut didapatkan oleh para pelaku.

"Dari TKP kita kembangkan sudah kita periksa hampir 16 orang termasuk kita telusuri dari mana bahan mercon itu berasal,"jelas Kapolda.

Polres Kebumem sebelumnya telah melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) dan mengamankan hampir 4 kwintal bahan mercon. Seluruh jajaran Polda Jateng telah memusnahkan 72.000 pieces bahan mercon.
Hal ini menandakan masyarakat belum memiliki kesadaran bahwa bahaya petasan bisa mengancam jiwa.

"Ini akan kita kembangkan terus untuk jadi pembelajaran bahwa barang siapa yang menyimpan dan memguasai terkait bahan mercon/khandaq akan dikenai sanksi pidana UU Darurat No.12 Tahun 1951," tegas Kapolda.

Dari hasil pemeriksaan terhadap seorang pelaku yang saat ini juga masih di rawat di rumah sakit didapat hasil bahwa para pelaku mendapatkan bahan mercon tersebut dari Pati dan dipesan secara online.

"Penyidik kita sudah berangkat kesana untuk minta keterangan, nanti akan kita akan gambarkan secara utuh perkembangan selanjutnya," terangnya.

Di TKP, polisi menemukan hampir 400 selongsong, namun karena ke-4 pelaku tewas  menyulitkan polisi untuk mendapatkan keterangan.

"Karena pelaku atau korbanya meninggal semua jadi kita tidak tahu itu mau dijual atau mau kemana," katanya.

Atas kejadian ini Kapolda Jateng menghimbau pada seluruh warga Jawa Tengah untuk tidak main-main dengan petasan sebab bisa menimbulkan kerugian yang tak sedikit bahkan bisa mengancam jiwa.

(Yk/Sb)

12 Mei 2021

Tuangkan BBM dekat Tabung Gas, Toko Maesarah Dilalap Si Jago Merah

Tuangkan BBM dekat Tabung Gas, Toko Maesarah Dilalap Si Jago Merah.

BorneoTribun Lombok Tengah, NTB  -  Sebuah toko di dusun Majan, desa Batunyala kecamatan Praya Tengah milik Maesarah (35) terbakar. Kejadian berawal ketika anak pemilik toko, Restu (13) menuang bensin dekat tabung gas.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho SIK, melalui Kapolsek Praya Tengah, IPDA Geger M.P.S., menuturkan peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 Wita ketika anak korban sedang menuang BBM jenis premium ke wadah botol untuk dijual ecer.

"Tiba-tiba timbul percikan api dari sela barang dagangan korban jenis Gas dan menyambar BBM yang sedang dituang sehingga korban lari berteriak meminta bantuan warga sekitar," jelas Agus, Selasa (11/5).

Oleh warga sekitar, lanjutnya, api berusaha dipadamkan dengan alat seadanya. Sekitar 30 menit, 2 unit pemadam kebakaran Lombok Tengah tiba di TKP dan langsung melakukan pemadaman.

"Sekitar 30 menit api dapat dipadamkan. Akibat kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa namun barang-barang jualan korban semuanya ikut terbakar. Diperkirakan korban mengalami kerugian materi sekitar Rp 50.000.000," terangnya

Kejadian tersebut diindikasikan merupakan kelalaian dari anak korban yang menuang BBM didekat barang-barang yang mudah terbakar seperti Gas dan BBM serta counter handphone. 

Reporter: Adbravo

10 Mei 2021

Dugaan Pemerasan Dilakukan Oleh Bawahan, GAM Desak Bupati Bulukumba Copot Kasatpol PP

Dugaan Pemerasan Dilakukan Oleh Bawahan, GAM Desak Bupati Bulukumba Copot Kasatpol PP
Mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Makassar.

BorneoTribun Bantaeng, Sulsel - Pasca dugaan pemerasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bulukumba terhadap dua orang perempuan warga asal Kabupaten Bantaeng pada sabtu, 8 mei 2021. 

Pemerasan terhadap perempuan NS (22) dan RS (23) warga Kabupaten Bantaeng tersebut dengan jumlah uang 500 Ribu rupiah disalah satu ruangan Satpol PP Bulukumba oleh tiga orang oknum satpol PP Bulukumba sekitar pukul 21. 37 Wita. Hal tersebut disampaikan oleh korban dihadapan Kader Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) pada minggu, 9 Mei 2021. 

Kejadian ini langsung ditanggapi kritis oleh sejumlah aktivis Mahasiswa dari Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM), Zulkifli salah satu kader GAM mengatakan bahwa ini tindakan yang mencoreng institusi Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Bulukumba karena telah melakukan dugaan pemerasan dengan melanggar pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pungutan liar (Pungli).

"Apalagi dugaan pemerasan yang dilakukan oknum Satpol PP Kabupaten Bulukumba itu mengatas namakan wartawan (Media) untuk pembeli kopi dan rokok diwarkop dan itu tindakan mencoreng lembaga Jurnalis, kami mendesak Bupati Bulukumba untuk segera mencopot Kasat Pol PP Bulukumba karena tidak mampu menertibkan bawahannya dilapangan". Lanjut Zulkifli (09/05/2021)

Zulkifli yang merupakan Mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Makassar yang berasal dari Kabupaten Bulukumba ini juga berharap agar Satpol PP menegakkan Peraturan Daerah dan tidak melanggar norma-norma hukum. 

"Seharusnya Satpol PP sebagai institusi penegak Peraturan daerah (PERDA) tidak melanggar norma Hukum, apalagi dugaan pemerasan ini tindakan memalukan". Harapnya

"Didepan kader GAM saat ditemui dikediannya di Kabupaten Bantaeng kedua perempuan tersebut menceritakan kronologi penangkapannya bahwa dia ditangkap di jalan Cendana Kabupaten Bulukumba dengan sangkaan yang tidak jelas dasar hukumnya." Tutupnya.

Reporter: Irwan Lawing

09 Mei 2021

Video Viral Cahaya Diduga Meteor Jatuh di Langit Washington, Amerika

ILUSTRASI Meteor. (Gambar iStock)

BorneoTribun Amerika -- Video Viral mengenai penampakan Cahaya Diduga sebagai Meteor Jatuh di Langit Washington, Amerika.

Dilansir BorneoTribun dari Kompas.com terhadap beberapa video cahaya diduga meteor yang viral tersebut, merupakan kejadian di Amerika Serikat. 

Melansir dari KGW8, sebuah media lokal Oregon, video mengenai pijaran cahaya tersebut banyak disaksikan oleh masyarakat wilayah Pasifik Northwest pada Kamis (25/3/2021) malam. 

Masyarakat banyak berspekulasi bahwa cahaya tersebut adalah meteor.

Namun, Astronom Jonathan McDowell di Center for Astrophysics mengatakan, cahaya yang melesat tersebut merupakan Roket Falcon 9 yang diluncurkan oleh SpaceX pada 4 Maret 2021. 

McDowel menyebut roket SpaceX tersebut gagal membuat deorbit terbakar, yang kemudian roket masuk kembali ke atmosfer bumi setelah 22 hari di orbit. 

McDowel menyebut, roket tersebut kemungkinan puing akan jatuh dengan ukuran tidak besar dan akan terjatuh di sekitar pegunungan Rocky dekat perbatasan Kanada. 

Sementara itu, Layanan Cuaca Nasional di Portland dalam unggahan Twitternya mengatakan pihaknya telah banyak menerima laporan mengenai cahaya tersebut dan menilai pendapat McDowell benar.

Serpihan roket Adapun Dr. James Davenport, Asisten Profesor Peneliti Astronomi di Universitas Washington mengatakan roket menjadi puing-puing di sekitar 30 mil saat akan menembus atmosfer, dan menurutnya tidak akan ada potongan substansial yang akan mencapai tanah. 

Peristiwa tersebut dilaporkan dilihat oleh orang-orang di seluruh wilayah termasuk Pesisir Oregon, Salem, area metro Portland, Washington Barat Daya dan Seattle. 

Sejumlah orang juga melaporkan mereka mendengar ledakan di langit saat cahaya tersebut lewat. 

Sementara itu mengutip dari New York Times, peluncuran SpaceX dilakukan secara teratur di wilayah California , Texas dan Florida. 

Sehingga bagi sebagian orang Amerika, saat ini melihat roket tak dikenal, atau puing-puingnya, melesat di atas kepala adalah hal normal. 

Namun bagi orang-orang di Pacific Northwest, ini masih cukup aneh dan membingungkan. 

Di daerah Seattle dan Portland, tontonan pada Kamis malam tersebut ditanggapi dengan gembira dengan dijadikan lelucon meskipun sebagian kebingungan. Namun respon tersebut tak banyak yang menanggapinya dengan ketakutan. 

Seorang masyarakat dengan akun Twitter, Vince LaVecchia mencuit sembari mencolek CEO SpaceX, Elon Musk. 

“Ummm… baru saja menangkap ini terbang di atas rumah saya di SW Portland, tepat setelah pukul 9 malam waktu setempat. @Elonmusk Roketmu ?” tulisnya.

Meski demikian SpaceX maupun dari Nasa belum memberikan tanggapannya terkait penampakan cahaya tersebut.


Editor: Yakop

Terkini Lainnya

Hukum

Peristiwa

Kesehatan