Berita Daranante: Perancis Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Perancis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perancis. Tampilkan semua postingan

12 Mei 2021

Perangi Terorisme, Perancis Kerahkan Kapal Perang dan Jet Tempur ke Timur Tengah

Perangi Terorisme, Perancis Kerahkan Kapal Perang dan Jet Tempur ke Timur Tengah
Kapal induk Perancis, Charles de Gaulle, di Laut Tengah, 7 Maret 2019. (Foto: Jean-Paul Pelissier/REUTERS)

BorneoTribun Perancis -- Seorang perwira senior Angkatan Laut Perancis menyatakan telah mengerahkan kapal-kapal perang dan pesawat terbang ke Timur Tengah "untuk memperkuat tekad dan partisipasi Perancis dalam perang melawan terorisme."

Laksamana Muda Marc Aussedat, yang memimpin gugus tugas yang berpusat di sekitar kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle, menyatakan 18 pesawat tempur Rafale sedang melakukan penerbangan pengintaian di wilayah udara Suriah dan Irak "untuk memonitor" situasi kawasan, "dan jika perlu untuk bertindak, sambil sekaligus mengukur kekuatan."

Aussedat menjelaskan bahwa "kehadiran mereka di wilayah itu untuk mencegah dan mempertahankan stabilitas, kebebasan navigasi, kebebasan bertindak dan tentu saja untuk mengupayakan kepentingan Perancis termasuk juga mitra-mitra terkait. "

Mitra yang dimaksud itu mencakup kapal fregat Belgia dan Yunani, serta kapal penyerang Amerika yang sebelumnya bergabung dengan gugus tugas tersebut. Gugus tugas Perancis itu akan mengakhiri keberadaannya dengan latihan bersama di Laut Tengah dengan kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth.

Kementerian Pertahanan Siprus menyatakan rencana manuver bersama dengan gugus tugas Perancis merupakan bagian dari perjanjian kerjasama pertahanan bilateral. [mg/em]

Oleh: VOA

08 April 2021

Suhu Udara Turun Drastis, Petani Perancis Nyalakan Lilin untuk Selamatkan Tanaman Anggur

Suhu Udara Turun Drastis, Petani Perancis Nyalakan Lilin untuk Selamatkan Tanaman Anggur
Seorang pekerja di perkebunan anggur di Chablis, Perancis, menyalakan lilin-lilin untuk melindungi tanaman anggur dari suhu udara beku.

BORNEOTRIBUN CHABLIS, PERANCIS -- Para pembuat anggur di Perancis menyalakan lilin dan membakar jerami untuk untuk melindungi kebun anggur mereka dari suhu udara dingin membeku pada musim semi. Prakiraan cuaca meramalkan suhu udara yang lebih dingin pada minggu ini, meningkatkan kekhawatiran mereka akan kerusakan serius pada tanaman anggur dan kemungkinan hilangnya produksi.

Suhu udara anjlok hingga -5 ° C pada Kamis (7/4) malam di kawasan perkebunan anggur termasuk Chablis, di Burgundy, dan Bordeaux, yang dapat merusak tunas yang sudah tumbuh dengan baik karena cuaca cerah hari-hari sebelumnya.

Di luar Chablis, yang dikenal di seluruh dunia karena buahnya, anggur putih asam, tampak kilauan oranye dari cahaya puluhan ribu lilin yang digantungkan di atas kebun anggur pada dini hari.

Laurent Pinson, seorang pembuat anggur mengatakan dia telah meletakkan antara 300 dan 600 lilin besar - kaleng parafin yang menyala - di banyak lokasi dari 14 hektar kebun anggurnya.

"Panen kami dipertaruhkan selama beberapa malam mendatang (karena suhu udara yang beku), dan jika kami tidak panen, itu berarti tidak akan ada anggur untuk konsumen," katanya.

Meski masih terlalu dini untuk menilai kerusakan tanaman akibat suhu dingin, produsen mengatakan hal itu tidak bisa dihindari.

"Suhu udara juga akan dingin dalam semalam dari hari ini hingga besok sehingga ada banyak kekhawatiran," kata Christophe Chateau, dari grup produsen anggur Bordeaux CIVB. "Dengan dua malam (yang dingin) berturut-turut, maka ada risiko dua kali lebih besar kemungkinan kebun anggur akan rusak."

Pekerja menyemprotkan air ke tanaman anggur, agar embun beku tidak menjadi es, di Chablis, Perancis Kamis (7/4).

Para pembuat anggur juga memasang tumpukan jerami yang membara sebagai tabir asap untuk mencegah matahari pagi 'membakar' tunas beku; menyemprotkan air ke tanaman merambat dengan tujuan agar es yang terbentuk melindungi mereka dari pembekuan; dan memasang pemanas dan menara angin yang mencampurkan udara dingin di dekat tanah dengan udara hangat di atasnya.

Sebelumnya, musim dingin yang parah pada April 2017 telah merusak banyak kebun anggur, sehingga produksi tahunan anggur Perancis mengalami rekor terendah dalam sejarah. Suhu udara beku juga menyebabkan kerusakan kebun anggur pada 2016, dan juga pada 2019. [pp/ft]

Oleh: VOA

Terkini Lainnya

Hukum

Peristiwa

Kesehatan