Berita Daranante: Aplikasi Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Aplikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aplikasi. Tampilkan semua postingan

11 April 2021

Data Pengguna LinkedIn Terekspos

Data Pengguna LinkedIn Terekspos
Linked in. (Gambar: iStock)

BorneoTribun Tekno -- LinkedIn, platform jejaring profesional buatan Microsoft Corp, menemukan sejumlah data dari pengguna mereka terekspos dan dijual.

Melalui blog resmi, LinkedIn mengatakan hasil penyelidikan mereka menemukan bahwa data tersebut merupakan agregasi dari sejumlah situs dan perusahaan.

"Data itu termasuk profil yang bisa dilihat publik, yang kelihatannya diambil dari LinkedIn," kata LinkedIn.

Mereka menegaskan tidak diretas, data tersebut diambil dengan cara scraping atau menghimpun informasi yang ada di profil publik.

LinkedIn juga menegaskan tidak ada data dari anggota akun privat dari set data yang mereka tinjau.

Dalam tulisan di blog resmi tersebut, LinkedIn tidak menyebutkan berapa banyak pengguna yang terdampak insiden ini.

Laman CyberNews menuluskan data yang dijual di situs gelap termasuk nama pengguna LinkedIn, nama lengkap, alamat email, nomor telepon dan jenis kelamin.

Terdapat juga tautan ke profil LinkedIn, tautan ke profil di berbagai media sosial dan jabatan serta informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.

Situs tersebut menuliskan terdapat arsip berisi data dari 500 juta profil LinkedIn dijual di forum peretas.

10 April 2021

Malware menyamar jadi aplikasi Clubhouse palsu

Malware menyamar jadi aplikasi Clubhouse palsu
Aplikasi Clubhouse.

BorneoTribun Tekno -- Peretas siber membuat iklan di Facebook tentang aplikasi Clubhouse untuk komputer, yang sebenarnya berisi malware.

Praktik ini ditemukan oleh TechCrunch, dikutip Jumat, bahwa terdapat iklan di aplikasi jejaring sosial tersebut yang menyamar menjadi aplikasi Clubhouse versi komputer untuk menyebarkan malware.

Ketika diklik, pengguna akan dibawa ke situs Clubhouse palsu dan diminta untuk mengunduh aplikasi, yang sebenarnya berisi malware.

Hasil pemeriksaan dengan metode sandbox analysis, TechCrunch menemukan malware dari aplikasi Clubhouse palsu ini mencoba menginfeksi mesin yang terisolasi dengan ransomware.

Kabar baiknya, situs Clubhouse palsu yang diuji tersebut sudah tidak berfungsi lagi ketika dibuka beberapa waktu kemudian.

Meski begitu, masih ada aplikasi palsu lainnya yang menyamar sebagai Clubhouse, versi resmi layanan streaming audio tersebut saat ini hanya tersedia untuk sistem operasi iOS.

Oleh: Antaranews

09 April 2021

Platform mikroblog Twitter dikabarkan ingin beli layanan streaming audio "Clubhouse"

Platform mikroblog Twitter dikabarkan ingin beli layanan streaming audio "Clubhouse"
Ilustrasi aplikasi Clubhouse di App Store.

BorneoTribun Tekno -- Platform mikroblog Twitter dikabarkan sedang berdiskusi untuk membeli layanan streaming audio Clubhouse, yang beberapa bulan belakangan sedang populer. 

Kabar ini pertama kali diwartakan oleh Bloomberg, dikutip dari The Verge, bahwa Twitter berniat membeli Clubhouse senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat. 

Tidak jelas siapa yang berinisiatif memulai diskusi ini, apakah Twitter atau Clubhouse yang mendekati lebih dulu. 

Pembicaraan tersebut juga dilaporkan gagal, namun, tidak dijelaskan kenapa. 

Bloomberg sebelumnya memberitakan bahwa Clubhouse sedang menggalang dana sebesar 4 miliar dolar AS. 

Clubhouse diluncurkan tahun lalu, seketika populer karena menawarkan ruang diskusi melalui streaming audio. 

Saat ini aplikasi hanya tersedia untuk sistem operasi iOS dan terkesan eksklusif karena harus mendapatkan undangan dari pengguna Clubhouse lainnya untuk bisa mendaftar. 

Aplikasi ini juga harus berhadapan dengan kompetitor, salah satunya, Twitter yang memliki fitur streaming audio Space, yang bisa digunakan di perangkat iOS maupun Android.

Clubs dikabarkan sedang mengembangkan aplikasi versi Android.

Oleh: Antaranews

Terkini Lainnya

Hukum

Peristiwa

Kesehatan