Berita Daranante: Covid-19 Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan

08 Mei 2021

Cipta Harkamtibmas jelang Hari raya Idul Fitri, Polsek Khayangan himbau warga akan tindak tegas Balap Liar

Cipta Harkamtibmas jelang Hari raya Idul Fitri, Polsek Khayangan himbau warga akan tindak tegas Balap Liar
Cipta Harkamtibmas jelang Hari raya Idul Fitri, Polsek Khayangan himbau warga akan tindak tegas Balap Liar.

BorneoTribun Lombok Utara, NTB - Pawas bersama anggota jaga Polsek Khayangan Polres Lotara melaksanakan Patroli Lumpia Antisipasi balap liar dan cek objek vital antisipasi 3C di jalan raya kayangan menuju bayan, Jumat 07/05/2021.

Kepala Kepolisian Polres Lotara Polda NTB AKBP Feri Jaya Satriasyah, S.H.melalui Kapolsek Kayangan IPTU Hadi Suprayitno,S.Sos, menyampaikan kepada warga, masyarakat untuk ikut serta membantu pemerintah untuk menghimbau agar warga dan khususnya pemuda yang ada di wilayah masing-masing tidak membunyikan petasan dan tidak menggelar balap liar di bulan suci ramadhan yang penuh berkah dan ampunan,semoga amal ibadah kita semua di ijabah oleh Allah SWT agar keamanan, ketentraman yang kita idam-idamkan terwujud,"ucapnya.

Kendati demikian Kapolsek Kayangan IPTU Hadi Suprayitno, S.Sos,menerangkan kepada masyarakat khususnya di wilayah kayangan untuk selalu mematuhi dan mentaati aturan-aturan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah.

"kita bisa segera bebas dari pandemi Covid-19 yang sudah tahunan ini dengan cara lebih meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap sesama masyarakat untuk tidak menulari dan ditulari oleh wabah yang masih merebak ini dengan cara mengedepankan Prokes dimanapun kita berada,"pungkasnya.

Mari kita sama-sama berdo'a semoga di bulan suci ramadhan ini Virus Covid-19 ini diangkat dari muka bumi ini oleh Allah SWT kearah New Normal "tandasnya. (Adbravo)

India Padati Pasar untuk Persiapan Idul Fitri

India Padati Pasar untuk Persiapan Idul Fitri
Warga berkerumun di pasar di depan masjid Charminar yang terkenal di bulan suci Ramadan di Hyderabad, India, mengabaikan protokol kesehatan, Kamis, 6 Mei 2021. (Foto AP / Mahesh Kumar A.)

BorneoTribun India -- Tidak semua warga Muslim India tampaknya memedulikan pandemi COVID-19 yang terus berkecamuk di negara mereka. Bagaimana suasana menjelang berakhirnya Ramadan di beberapa kota di India?

Warga Muslim India mengikuti salat Jumat secara terbatas pada hari Jumat terakhir Ramadan ini, mengingat restriksi terkait virus corona.

Kekhawatiran mengenai perebakan gelombang kedua virus corona telah menutup sebagian besar masjid di berbagai penjuru negara itu, yang biasanya dipadati jemaah selama bulan suci umat Islam ini.

Seorang perempuan duduk di bawah naungan payung dan mengawasi alas kaki para jemaah yang datang untuk salat Jumat terakhir di bulan suci Ramadan, di Masjid Mekah, Hyderabad, India, Jumat, 7 Mei 2021. (AP)

Seorang ulama di Hyderabad, Telangana, Hafiz Mohammad Zakhir, mengemukakan, "Kami harus mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap COVID-19. Kami harus menjaga jarak sosial dan mengenakan masker."

"Saya juga meminta komisaris polisi dan pihak berwenang lainnya, karena mereka menetapkan denda 1.000 rupee (sekitar 193 ribu rupiah – red.) untuk pelanggaran norma-norma keselamatan, maka mereka harus mengerahkan polisi dan aparat keamanan di daerah-daerah padat seperti Charminar, agar masyarakat juga waspada dan mereka akan tahu mengenai pentingnya mengenakan masker,” imbuhnya.

Badan-badan Islam di India memang telah mendesak warga Muslim untuk tetap tinggal di dalam rumah dan salat di rumah selama Ramadan.

Namun, dengan mengabaikan risiko terjangkit, warga Muslim di bagian selatan kota Hyderabad memadati pasar-pasar dalam kerumunan besar untuk berbelanja keperluan menyambut perayaan Idul Fitri.

Orang mengabaikan social distancing dan banyak yang tidak memakai masker saat berbelanja untuk liburan Idul Fitri mendatang yang menandai berakhirnya bulan suci puasa Ramadhan, di India, 5 Mei 2021. (AP)

Seorang warga setempat, Mukhram, mengemukakan, "Sebelum memberlakukannya pada masyarakat awam, para pemimpin nasional dan legislator sendiri harus mengikuti pedoman COVID-19, agar masyarakat biasa juga mengikuti mereka. Pemerintah federal mengatakan tidak ada virus corona dan para pemimpin mengumpulkan massa dan menyatakan virus corona tidak eksis."

"Jika orang pergi ke rapat-rapat umum mereka maka tidak ada virus, tetapi, virus ada sewaktu kita keluar berbelanja. Mereka tidak membicarakan tentang pertemuan besar-besaran di (festival keagamaan Hindu) ‘Mahakumbh’ tetapi membicarakan tentang pertemuan Jemaah Tabligh,” tambahnya.

Polisi berdiri di depan Masjid Jama atau Masjidil Haram pada Jumat-ul-Vida atau Jumat terakhir bulan suci Ramadan, saat diberlakukannya lockdown di tengah pandemi COVID-19, di kawasan tua Delhi, India, 7 Mei 2021.

Secara umum, Muslim India merayakan Ramadan yang berbeda tahun ini dengan tetap tinggal di rumah dan memerangi virus mematikan itu. Kemeriahan Ramadan sendiri tampak jauh berkurang di Bhopal, kota di India Tengah, karena masjid-masjid tetap sepi tanpa kehadiran jemaah maupun suara lantunan bacaan Quran, doa dan zikir.

Javed Kahan, warga Bhopal, mengatakan, "Semua masjid ditutup. Saya yakin kita harus bersatu dan membantu pemerintah memerangi COVID-19. Situasi ini membuat kita harus salat di dalam rumah saja, kita juga harus berdoa kepada Tuhan. Kalau tidak, pandemi tidak akan berakhir.”

Muslim India berbuka puasa Ramadan di Masjid Mekah di Hyderabad, India, Jumat, 16 April 2021. (Foto AP / Mahesh Kumar A.)

Di Lucknow, kota di bagian utara yang juga ibu kota negara bagian Uttar Pradesh, hanya beberapa orang saja yang terlihat salat. Mereka tampak tetap menjaga jarak.

India sedang berada di tengah gelombang kedua wabah virus corona. Sedikitnya 300 ribu orang dinyatakan positif terjangkit virus itu setiap hari pada pekan lalu, dan ini menyebabkan total kasus di negara itu melampaui 21 juta orang. [uh/ab]

Oleh: VOA

Kapolresta Mataram Himbau para pengusaha kebutuhan lebaran tetap jaga Prokes COVID-19

Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, SIK.
Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, SIK.

BorneoTribun Mataram, NTB -  Budaya masyarakat yang berbondong-bondong mencari kebutuhan untuk merayakan Lebaran Idul Fitri, kini sudah mulai nampak di pusat-pusat perbelanjaan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Tentunya, kepadatan pengunjung yang berbelanja atau mereka yang datang ke pusat perbelanjaan hanya sekadar menikmati suasana ramadhan menjelang lebaran, berpotensi sebagai wadah penularan COVID-19 secara masif. Kondisi yang demikian, kini menjadi atensi Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, SIK.

Dengan didampingi pejabat utama lingkup Polresta Mataram yang turut melibatkan unsur penegak hukum dari TNI, Kombes Pol Heri turun langsung ke pusat-pusat perbelanjaan yang menjadi sarang perburuan kebutuhan lebaran.

Dalam giatnya yang terlaksana Kamis (6/5) malam, Kombes Pol Heri mengecek penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan COVID-19 di setiap pusat perbelanjaan yang berpotensi menimbulkan kepadatan pengunjung.

Pada kesempatannya bertemu dengan para pemilik usaha perbelanjaan di Kota Mataram, Kombes Pol Heri mengingatkan mereka agar prokes COVID-19 harus tetap terjaga.

"Hindari kerumunan. Terapkan pembatasan pengunjung hingga 50 persen dari kapasitas maksimal pusat perbelanjaan. Hal itu harus tetap dipantau," kata Kombes Pol Heri.

Sarana cuci tangan, penggunaan masker, dan penerapan jaga jarak antar pengunjung serta karyawan yang ada di pusat perbelanjaan, juga harus tetap diberlakukan.

Sebagai upaya pengawasannya, Polresta Mataram mendirikan posko penegakan prokes COVID-19 di sejumlah pusat perbelanjaan.

Penempatan posko pengawasan tersebut telah sejalan dengan tujuan pelaksanaan Operasi Ketupat Rinjani 2021 yang digelar serentak di seluruh Indonesia sejak 6-17 Mei 2021.

Karena itu, Kapolresta Mataram pada Kamis (6/5) malam, sekaligus melakukan pengecekan terhadap pos-pos pengamanan yang lokasinya berada dekat dengan potensi kerumunan masyarakat. (Adbravo)

07 Mei 2021

Polisi Melawi Imbau Masyarakat Jangan Mudik: "Jangan Bawa Virus"

Polisi Melawi Imbau Masyarakat Jangan Mudik: "Jangan Bawa Virus"
Bagikan Masker Kepengendara, Personil Satlantas Polres Melawi Disiplinkan Masyarakat Yang Tidak Menggunakan Masker.

BorneoTribun Melawi, Kalbar - Kepedulian Kepolisian Republik Indonesia untuk mengantisipasi lonjakan penyebaran virus covid-19 terkhusus di hari Raya Idul Fitri 1442 H yang tinggal hitungan beberapa hari lagi.

Polri masih terus gencar dan tidak kenal lelah untuk mensosialisasikan himbauan agar tidak pulang kampung , baik melalui iklan dimedia cetak, elekronik, dan juga diberbagai media sosial lainnya.

Seperti tampak terlihat aktifitas dari jajaran Unit Lantas Polres Melawi, yang mana tampak aktifitas sedang melakukan pengaturan arus padat sekaligus pemberian masker dan himbauan kepada masyarakat agar jangan pulang kampung lebaran Idul Fitri1442 H ini.

Kegiatan ini yang dikomandoi Kasat Lantas Polres Melawi Iptu Suwaris, didampingi Ipda Suyono, Aipda Yanto dan beberapa personil lantas lainnya.

Suwaris saat ditemui awak media BorneoTribun, mengatakan bahwa pihaknya baru selesai melakukan tugas rutin melakukan pengaturan arus lalu lintas (Lalin) di Persimpangan Lampu Merah Tugu, jalan yang padat kendaraan lintas yang ada di wilayah hukumnya.

"Kegiatan sekaligus melakukan sosialisasi pemberian Masker dan penertiban pengendara kendaraan yang tidak lengkap berupa helm dan knalpot yang tidak sesuai standar himbaun agar masyarakat tidak pulang kampung lebaran 1442 H", ujarnya.

Dalam sosialisasi, Suwaris menghimbau agar masyarakat jangan pulang kampung (pulkam), hal ini disampaikan lewat spanduk yang bertuliskan "Jangan Mudik ” dan kegiatan ini sudahlaksanakan kurang lebih ada dua Minggu.

Selain itu juga pihaknya juga tidak lupa meminta agar masyarakat tetap untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah. 

"Jadi Kami dari jajaran Unit Lantas Polres Melawi, sekali lagi meminta dan menghimbau kepada masyarakat semuanya agar hari Raya Idul Fitri 1442 H jangan pulang kampung, jangan bawa virus kepada keluarga disana (dikampung red). Mari bersama-sama Kita bantu Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang telah menelan banyak korban nyawa manusia.” pesan Kasatlantas Polres Melawi Iptu Suwaris.

Reporter: Erik.P
Editor: Yakop

Ada Warganya Positif Covid-19, Kades Batu Begigi Bentuk Satgas Penanganan Covid-19

Ada Warganya Positif Covid-19, Kades Batu Begigi Bentuk Satgas Penanganan Covid-19.

BorneoTribun Melawi, Kalbar -- Pemerintah Desa Batu Begigi Kecamatan Tanah Pinoh Bentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Hal ini untuk pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung pelaksanaan penanganan Covid-19.

"Ada 13 Orang Warga saya Terkomfirmasi Positif Covid-19. Dan selama warga di isolasi pihak Desa berikan suport, makanan dan keperluan pasien yang terconfirmasi Covid-19," kata Kepala Desa Batu Begigi H. Taufikurahman saat dikonfirmasi oleh Media BorneoTribun melalui via telepon, Jumat (7/5).

Kades memohon kepada Satgas COVID-19 Kabupaten Melawi agar bisa memberikan bantuan.

"Saya melihat Pihak Puskesmas Kota baru tidak kenal lelah untuk swab antigen dan mengontrol pasien/ warga dari pagi hingga malam hari," ungkap Kades.

"Siapa orangnya itu tidak penting, yang terpenting kita dan seluruh warga Desa Batu Begigi Jangan Mengucilkan mereka. Harus lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan. Ingat, Patuhi protokol kesehatan, cuci tangan pakai sabun, pakai masker, jauhi kerumunan dan jaga jarak. Kuncinya disiplin!” tegasnya.

Menurut pandangan Kades, perlunya untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Masyarakat perlu tahu hal ini sebagai pelajaran agar meningkatkan kedisiplinan dan kehati-hatian," ujarnya.

“Sekali lagi saya tekankan, masyarakat perlu tahu, ini faktanya. Kita tidak bermaksud menakut-nakuti dengan berita ini, justru harus belajar dari kasus ini,” lanjutnya. 

Ia menambahkan bahwa warga tersebut dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test. Selang beberapa hari kemudian swab test (tes usap) dilakukan di Labkesda Kabupaten Melawi.

Reporter: Erik.P
Editor: Yakop

06 Mei 2021

Kabupaten Lombok Barat Atensi Kebijakan Pemerintah Soal Larangan Mudik

Kabupaten Lombok Barat Atensi Kebijakan Pemerintah Soal Larangan Mudik
Kabupaten Lombok Barat Atensi Kebijakan Pemerintah Soal Larangan Mudik.

BorneoTribun Lombok Barat, NTB - Bupati Lombok Barat memimpin langsung rapat koordinasi lintas sektoral tentang kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat Rinjani 2021, di Mapolres Lobar, Rabu (5/5/2021).

"Operasi Ketupat Rinjani -2021" ini, diikuti juga oleh sejumlah instansi terkait, membahas  Persiapan Pengamanan Idul Fitri 1442 H dimasa Pandemi Covid-19.
Pada kesempatan itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid., S. Ag mengatakan, terkait dengan adanya surat edaran Mendagri, Forkopimda Lobar akan mengambil langkah yang tepat menyikapi ini.

“Secara umum, dihadapkan dengan kesadaran masyarakat, padahal faktanya trans Kematian setelah Covid-19 mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Menurutnya, situasi ini merupakan tantangan tersendiri bagi satgas covid dilapangan, disamping laksanakan penegakan, tentunya harus berikan contoh ditengah masyarakat. 

“Lebih lanjut, perlu adanya surat edaran ke seluruh Desa, untuk lebih mempertegas melarang kegiatan mengundang kerumunan masyarakat,” ucapnya.

Dengan adanya kerumunan, sehingga dipastikan akan mengabaikan protokol kesehatan, demikian juga dengan pengamanan shalat idul Fitri, pengamanan Wisata akan dilakukan seperti tahun 2020.

“Untuk atensi dari Gubernur, Wakil Gubernur dan Kapolda NTB, terkait ketegasan pemerintah tentang larangan kegiatan mudik tidak bisa ditawar lagi, agar benar-benar menjadi atensi,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo, SIK mengatakan melalui Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat Rinjani 2021 ini, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pengamanan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat.

“Dalam pengamanan jelang pelaksanaan hari raya, harus mempertimbangkan kondisi penyebaran covid-19 di Indonesia, sehingga perlu dilakukan langkah dan antisipasi bersama,” lugasnya.

Sedangkan untuk Komposisi kekutan personil yang akan di turunkan, Kapolres menjelaskan, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan kekuatan personil sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

“Operasi Ketupat Rinjani 2021 di Lombok Barat, memiliki tiga pos diantaranya Pos Pelayanan (Posyan) Lembar, Pos Pengamanan (Pospam) GMS dan Pospam Senggigi, dengan tanggung berbeda,” terangnya.

Saat ini, Polres Lobar telah mendatakan dan mengnventarisir lokasi rawan kemacetan, termasuk antisipasi kejahatan menonjol.

“Diantaranya Pencurian Dengan Pemberatan, Pencurian dengan Kekerasan, dan Pencurian kendaraan Bermotor (3C) dan kejahatan lainnya,” terangnya.

Nantinya, pada malam takbiran akan dilaksanakan apel gelar pasukan dilanjutkan dengan patroli skala besar dengan estimasi 500 personil.

“Polres Lobar juga telah menyiapkan Pengamanan Shalat Idul Fitri, untuk mengcover di Seluruh Wilayah Hukum Polres Lombok Barat,” katanya.

Daerah wisata juga menjadi perhatian dalam pemantauan, sedangkan untuk antisipasi perayaan lebaran topat, polres Lobar sudah menyiapkan Personil, menyesuaikan situasi dilapangan.

“Sasaran utamanya, agar pelaksanaan kegiatan tetap mematuhi protokol Kesehatan, dimasa pandemic covid-19 saat ini,” tutupnya. (Adbravo)

Kondisi Darurat Covid-19, Kapolres Sekadau ajak Masyarakat Tunda Mudik Lebaran

Kondisi Darurat Covid-19, Kapolres Sekadau ajak Masyarakat Tunda Mudik Lebaran
Kapolres Sekadau AKBP K. Tri Panungko.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Kapolres Sekadau AKBP K. Tri Panungko mengajak masyarakat untuk menunda mudik pada lebaran tahun ini, mengingat kondisi darurat kesehatan akibat pandemi.

Sudah menjadi tradisi, mudik dilakukan untuk berkunjung dan bersilaturrahmi dengan orang tua, sanak saudara, teman dan tetangga di kampung halaman.

"Kepolisian telah berusaha semaksimal mungkin bertindak preemtif agar masyarakat tidak melaksanakan mudik lebaran menimbang resikonya," jelas Kapolres, Rabu 6 Mei 2021.

Upaya tersebut berupa imbauan, sosialisasi, pemasangan spanduk, banner, serta  penyuluhan di tempat umum dan lokasi strategis serta pusat keramaian.

Secara serentak, kata Kapolres, jajaran Kepolisian mulai hari ini menggelar operasi Ketupat Kapuas dalam rangka harkamtibmas, kamseltibcarlantas serta langkah pencegahan pandemi.

"Untuk Polres Sekadau, telah dibangun posko pelayanan dan posko pengamanan sebagai sarana penunjang dalam pelaksanaan operasi ketupat selama 16 hari kedepan," jelas Kapolres.

"Setiap pengendara yang melintas akan diperiksa terlebih dahulu identitasnya, mengantisipasi arus mudik menjelang, pada saat dan setelah idhul Fitri sesuai tujuan operasi," ungkapnya.

"Bagi umat Islam selamat merayakan Idul Fitri 1442 H, sayangi diri dan keluarga dengan meniadakan mudik, hal ini tidak mengurangi nilai maupun makna lebaran," pesan Kapolres Sekadau.

(Yk/My/Hms)

Tinjau Pos Terpadu, Aron: Bukan Menghalangi Pemudik, Kita menjalankan anjuran dari Pemerintah Pusat

Tinjau Pos Terpadu, Aron: Bukan Menghalangi Pemudik, Kita menjalankan anjuran dari Pemerintah Pusat
Bupati Sekadau Aron,SH tinjau pos terpadu.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -- Tidak ada niat kita untuk menghalang-halangi pemudik yang hendak pulang kampung, tapi kita menjalankan anjuran dari Pemerintah Pusat dan pedoman dari pemerintah.

Hal ini dikatakan Bupati Sekadau, Aron, SH saat meninjau dua titik Pos penanganan Covid-19, Kamis (6/5/2021).

Selain itu kata Aron, Pemda Sekadau juga berupaya menekan penyebaran Covid-19. 

"Di Kabupaten Sekadau angka penyebaran yang terpapar kasus covid-19 cukup tinggi per harinya, Jadi Pemda perlu mengambil langkah tegas agar penyebaran bisa ditekan,” ungkap Aron.

Bupati Sekadau Aron,SH tinjau pos terpadu.

Aron menegaskan setiap warga yang datang dari luar, namun dia adalah warga Sekadau yang hendak merayakan Idul Fitri di Sekadau, jika tidak membawa dokumen lengkap termasuk hasil swab antingen akan di swab antigen di Pos Terpadu.

Tujuannya, kata Aron, tentu jelas untuk mengurangi penyebaran kasus Covid-19, sesuai dengan anjuran Pemerintah Pusat (Pempus) serta aturan lain tentang covid-19. Agar angka terpapar bisa berkurang, Ia mengimbau kepada seluruh warga Sekadau yang hendak mudik sebaiknya mengurungkan niatnya.

“Terus terang kondisi Kabupaten Sekadau saat ini memang cukup memprihatinkan. Jika kangen dengan kerabat dan orang tua, bisa hubungi melalui aplikasi vidio call, atau telpon saja,” ungkapnya.

Secara umum, kata Aron, kondisi negara maupun Kabupaten Sekadau memang kurang baik untuk dikunjungi, artinya angka terpapar per hari memang cukup tinggi.

“Jadi, Pemda Sekadau berusaha semampunya untuk mengurangi angka penyebaran,” kata Aron.

Bupati Sekadau Aron,SH tinjau pos terpadu.

Agar bisa berkurang, tugas itu bukan hanya tugas Pemkab Sekadau semata, tetapi untuk menjaga keselamatan sesama.

"Kita perlu saling menjaga, dengan tidak mudik, anda sudah ikut serta mengurangi angka penyebaran covid,” ingatnya.

Hadir pada kegiatan tersebut, Bupati Sekadau Aron, Kapolres Sekadau AKBP Trie Panungko, Kajari Sekadau Cumondo Trisno, Sekda Frans Zeno, Kadis BPPD Matius Jon, Kepala Satpol PP, Kadis Perhubungan, serta beberapa Kepala OPD terkait lainnya.