Duta Besar RI Untuk Malaysia, Hermono Melakukan Kunjungan Kerja Ke PLBN Entikong | Daranante -->

14 Oktober 2021

Duta Besar RI Untuk Malaysia, Hermono Melakukan Kunjungan Kerja Ke PLBN Entikong

Duta Besar RI Untuk Malaysia, Hermono Melakukan Kunjungan Kerja Ke PLBN Entikong.

BorneoTribun.com Entikong, Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono melakukan kunjungan kerja ke Pos Lintas Batas Negera (PLBN) Entikong. Dalam kesempatan ini, Duta Besar Hermono beserta rombongan, diantaranya Atase Pertahanan Supendi, Atase Perhubungan Tri Andi, Atase Laut Renny Lilik Asmoro, Atase Pendidikan M.Farid Ma’aruf, dan Korfung Konsuler Rizal Al-Huda. (14/10/2021)

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar RI Untuk Malaysia Hermono menyampaikan bahwa, tujuan ke Serawak adalah untuk bertemu dengan menteri besar Serawak untuk membahas berbagai macam isu kerjasama termasuk masalah perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) yang ada di Indonesia khususnya di Sarawak Malaysia. 

"Tujuan saya ke Serawak adalah untuk bertemu dengan menteri besar Serawak untuk membahas berbagai macam isu kerjasama   masalah perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI).
kemudian saya menggunakan kesempatan ini untuk melihat langsung mengenai perlintasan pekerja Migran kita yang dari Malaysia maupun yang barangkali masuk ke Malaysia melalui jalur-jalur yang tidak resmi. Karena ini menjadi isu yang cukup sensitif  dan cukup serius di Indonesia, mengingat dikhawatirkan kalau pekerja migran kita yang kembali ke Indonesia ini tidak melaksanakan protokol kesehatan yang secara benar sehingga berpotensi membawa virus,”ucap Duta Besar Hermono.

Lebih lanjut Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono mengatakan bahwa Ia mendapat banyak laporan mengenai masuknya pekerja migran kita ke wilayah Serawak ini melalui jalur-jalur yang tidak resmi.

”Kemudian juga saya mendapat banyak laporan mengenai masuknya pekerja migran kita ke wilayah Serawak ini melalui jalur-jalur yang tidak resmi, karena di satu sisi di wilayah Serawak ini banyak diperlukan pekerja sawit, sementara di sisi lain mungkin juga banyak warga kita yang mencari pekerjaan tetapi dalam kondisi Covid seperti sekarang ini tentu sangat beresiko, oleh karena itu saya ingin mendapatkan masukan dan juga melihat langsung bagaimana kita dapat mengatasi masalah ini dengan lebih baik,”imbuhnya.

Masih menurut Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono, dalam pertemuan yang di laksanakan siang ini di ruang pertemuan di PLBN Entikong.
"Jadi tadi sudah saya sampaikan juga dalam rapat bahwa sebelum kita mengirim kembali pekerja migran ke Malaysia kita ingin melakukan pembenahan-pembenahan secara menyeluruh terutama yang terkait dengan perlindungan pekerja migran kita di Malaysia, tidak hanya di Serawak saja tetapi di seluruh Malaysia, tidak hanya yang di sektor kelapa sawit saja tetapi juga di sektor-sektor lain karena sampai saat ini masih banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak pekerja migran kita, dan ini kita ingin selesaikan secara menyeluruh tidak sepenggal-sepenggal. Jadi kepentingan kita tidak hanya mengirimkan pekerja migran saja tetapi kepentingan kita adalah mengirimkan pekerja migran kita dan mereka terlindungi hak-haknya di negara penempatan dan juga mereka kesejahteraannya pun terjamin, itu yang ingin kita lakukan jadi tidak semata-mata asal berangkat, tetapi kita pastikan bahwa mereka bekerja dengan terlindungi dengan baik itu yang sekarang ini sedang kita bahas dengan pihak Malaysia termasuk pembahasan mengenai MOU penempatan dan perlindungan pekerja yang sektor rumah tangga, yang asisten rumah tangga,”paparnya.

"Pihak menteri besar Sarawak Malaysia meminta agar masalah perbatasan pelintas barang dan jasa ini bisa lebih ditingkatkan lagi karena pihak Malaysia melihat ini ada potensi yang cukup besar bahkan disampaikan juga mengenai pariwisata dan lain-lain, tetapi tentu ini perlu kita koordinasikan dengan kementerian lembaga yang terkait di Indonesia mengenai bagaimana kita dapat meningkatkan perdagangan kedua negara karena selama ini kan perdagangan kita di bawah BTA (Border Trade Agreemen) bertujuan perdagangan di perbatasan ini memang sudah sejak tahun 70-an jadi sudah lama sekali jadi mungkin ini juga sedang dalam proses perundingan untuk ditinjau kembali agar lebih sesuai karena sudah di tahun 70 sampai sekarang belum pernah di perbaiki itu. Ada hal-hal yang perlu penyesuaian-penyesuaian dengan melihat perkembangan sekarang ini,”pungkasnya.

(Libertus)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar