Pembangunan dan Pengelolaan Sentra Industri Kabupaten (SKIM) Pertama di Sanggau | Daranante -->

06 September 2021

Pembangunan dan Pengelolaan Sentra Industri Kabupaten (SKIM) Pertama di Sanggau

Sosialisasi Pembangunan dan Pengelolaan Sentra Industri Kabupaten (SKIM) Pertama di Sanggau.

BorneoTribun.com SANGGAU, Sosialisasi Pembangunan dan Pengelolaan Sentra Industri Kabupaten (SKIM) bekerja sama dengan Pemerintah Desa Suka Mulya dan KUB Gemilang. Bertempat di Aula Kantor Desa Suka Mulya Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau telah dilaksanakan pada pukul 13.00, pada hari Senin, 06 September 2021.

Hadir dalam kegiatan tersebut
Kepala Dinas Perindagkop dan UM, SY. Ibnu Marwan, S.H., M.Si., Kabid Perindustrian Sylvester Roy, S.E., Kepala Desa Suka Mulya, Suprianto., Sekretaris PKK, Heri., Ketua BPD, Paulus., Pelaksana pekerjaan Ipal dan Ipab, Joko., serta Konsultan Pengawasan, Hendry Wahyudi. 

"Di sini kita akan di bangun Sentra  basis pengolahan kedelai seperti Tahu dan Tempe hanya produksinya akan lebih besar agar pengembangan usaha tahu tempe di wilayah ini akan lebih maksimal hingga penjualannya bisa melebar lebih luas,"ucap Kepala Dinas Perindagkop dan UM.

“Tugas Dinas Disperindakop dan UM hanya membangun Sentra yang pertama di Sanggau melalui dana DAK tahun 2021 ini"ucapnya lebih lanjut.


Dalam mekanisme mendapatkan DAK tersebut juga berkat kerjasama Kepala Desa Suka Mulya yang proaktif sejak perencanaan di tahun 2020.

“Tentunya harapan saya masyarakat Suka Mulya bisa mendukung program ini mulai dari pembangunan hingga selesai dan jangan sampai ada hambatan dan gangguan dalam pengerjaannya” tutur Kadis Perindagkop.

"Kegiatan yang bersifat panel ini, 
Pembangunannya ini tidak mudah sebab pemilihan Suka Mulya harus diapresiasi sebab hanya 5 Kabupaten di Kalbar yang mendapatkan Dana tersebut. Pasti ada usaha yang ekstra dibalik keberhasilan mendapatkan ini dari orang-orang Dinas, apalagi Suka Mulyakan masuk dalam Desa tangguh”ujarnya Kades.

Dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan ini, Kabid Perindustrian yang juga selaku PPK mengatakan bahwa "Dinas hanya mengikuti prosedur saja mulai dari proses pengadaan sampai pelaksanaan, sebab menurutnya cara yang benar bisa membawa output dan fungsi yang benar juga” tuturnya sambil memotivasi para peserta kegiatan.

Joko selaku pelaksana Ipal dan Ipab pabrik tersebut, mengatakan hal yang terpenting dari informasi hari itu adalah pemaparan tentang Ipal.

"Ipal adalah instalasi pembuangan air limbah, yang disebutnya memang membutuhkan treatment khusus agar tidak mencemari. Namun bapak ibu tidak perlu kuatir sebab bak akhir nanti kita pelihara ikan sebagai indikator” tambahnya.

Rencana Dinas ke depan adalah bagaimana mempromosikan tahu tempe agar dikenal baik kalangan pemerintah maupun ekspor.
Ketua KUB Gemilang, sebagai pengelola menyambut baik dan gembira.

“Kita harus mendukung program Pemerintah ini, sebab mimpi besar kelompok ini adalah bagaimana tahu tempe Gemilang ini bisa menembus pasar luar, perusahaan-perusahaan dan luar negeri kalo perlu Amerika”ujarnya. 

Nantinya para pelaku usaha IKM ini tidak lepas dari kerjasama dengan Bumdes dan PKK agar dalam pelaksanaannya bisa kontinyu dan disupport dari mana-mana.

PKK melalui Pokja 2 menyambut baik dan senang adanya sentra ini bahkan melalui perwakilannya, Ketua PKK Kabupaten, Ibu Arita Apolina menyampaikan pesan agar PKK diperbolehkan bergabung untuk program UP2Knya.

Perlu dipahami juga dampak adanya pabrik atau Sentra IKM ini akan luas dalam pembangunan salah satunya adalah percepatan perbaikan infrastruktur jalan sebagai penunjang distribusi produk nantinya.
Desa juga berharap agar semua pelaksana /kontraktor harus ekstra kerjanya sebab menurut BPD, Desa punya fungsi pengawasan dan monitoring sehingga kegiatan ini bisa berjalan sesuai dengan waktu dan rencana.

Dalam tanya jawab yang dipandu Ibu Rahmi Harfiani, S.E., peserta berharap agar industri tahu tempe bisa menjadi unggulan, kebanggaan serta Ikon di mata luar daerah.

Kabid Perindustrian, Silvester Roy mengatakan bisa saja Sentra IKM ini dibangun di wilayah perbatasan, tapi apa yg menjadi potensi dan kekuatan produknya. Ini kan juga harus jadi pertimbangan” ujarnya.

Dijelaskan oleh Konsultan, Bapak Hendri bahwa pembangunan sentra ini meliputi Pabrik, Gudang, Rumah promosi, Mesin Alat, Kantor, Ipal dan Ipab (Air Bersih)

Dalam pengelolaan, kepengurusan akan dievaluasi dalam masa 5 tahun. Namun dalam kepengurusan apabila ada yang tidak benar, bisa saja diganti melalui mekanisme yang disepakati.

Sentra atau biasa disebut SKIM ini sepenuhnya akan dikelola oleh anggota  dan perajin di Desa Suka Mulya, dengan harapan kedepan bisa menjadi Koperasi bahkan UPT seperti di daerah2 sentra lain di Indonesia.( Red)

Editor: Libertus

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar