Telah Dilantik, APIEPINDO Siap Lakukan Importir dan Eksportir di Perbatasan Indonesia Entikong | Daranante -->

07 Februari 2023

Telah Dilantik, APIEPINDO Siap Lakukan Importir dan Eksportir di Perbatasan Indonesia Entikong

Asosiasi Pengusaha Import dan Ekspor Perbatasan Indonesia Masa Bakti 2022-2025. 

BorneoTribun.com Entikong, Sanggau, Kalbar
- APIEPINDO telah resmi berdiri di perbatasan Entikong dan telah dilaksanakannya pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Asosiasi Pengusaha Importir Dan Eksportir Perbatasan Indonesia (APIEPINDO) Masa Bhakti 2022-2025 yang di laksanakan di Ruang Rapat Wisma Nusantara PLBN Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pada hari Senin 6 Februari 2023.

Nasri Alisan Pendiri APIEPINDO sekaligus Dewan pertimbangan APIEPINDO secara resmi melantik pengurus Dewan Pimpinan Asosiasi Pengusaha Import dan Ekspor Perbatasan Indonesia Masa Bakti 2022-2025.  

Adapun susunan Personalia  Asosiasi Pengusaha Importir dan Eksportir Perbatasan Indonesia Masa Bakti 2022-2025 sebagai berikut :

Dewa Pertimbangan :

Ketua : Nasri Alisan

Sekretaris : Abang Syamsumen

Anggota: Mustadin, S.P., Supardi, Amandus Aris, H.Daswir, Afriyadi, Yordanus Yansen, S.I.P., Jerry Marthanbolo, S.E., Hairul Anwar, Abubakar, Antonius Angoi, S.I.P., dan Rustam Aji.

Dewan Pimpinan Asosiasi :

Ketua Umum: Kiki
Wakil Ketua Umum : Muh. Kahfi
Sekretaris Umum : Saepul
Wakil Sekretaris : Kasianus, S.ST.
Bendahara Umum : Abang Mulyadi
Wakil Bendahara : Musmuliadi, D.IP.

Ketua-Ketua Bidang :

Bidang Organisasi dan Keanggotaan : Hasbullah
Bidang Hukum dan Advokasi : Nur Kurniawan, S.H.
Bidang Humas dan Hubungan Antar Lembaga : Sabinus
Bidang Usaha, Dana dan Kerjasama : Khairul Azmi
Bidang Pembinaan dan Pelatihan : Abdul Aziz
Bidang Eksport : Bambang Suherman
Bidang Import : Syamsul Huda
Bidang Hubungan Luar Negeri : Ferick. 

Fermatur : Ketua ( Merangkap anggota) Kiki 
Sekretaris (merangkap anggota) Abang Syamsumen, anggota Ardi, S.E., 
Anggota : Nasri Alisan, Kasianus, S.ST.
Menurut Kiki selaku ketua Umum mengatakan bahwa lahirnya organisasi ini merupakan suatu kebutuhan dalam mengorganisir para pengusaha import, eksport dan Logistik diperbatasan di seluruh Indonesia yang untuk pertama kalinya lahir di Perbatasan Entikong.

"Tujuannya adalah agar menjadi satu kekuatan ekonomi yang usahanya adalah mengintegrasikan perdagangan antara kedua negara maupun internasional yang terintegrasi dengan jaringan logistic nasional maupun internasional dan  secara langsung akan berpengaruh terhadap barang-barang harga sampai ke tangan Konsumen, sehingga akan menekan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dikawasan perbatasan pada khususnya dan regional Kalimantan Barat dan Nasional pada umumnya," ucap Kiki.

APIEPINDO (Asosiasi Pengusaha Import dan Eksport Perbatasan Indonesia) yang lahir berdasarkan Musyawarah Anggota pada tanggal 23 November 2022, dan di kukuhkan pada tanggal 6 pebruari 2023 dalam pengukuhan dan pelantikan yang di adakan di Wisma Nusantara PLBN Entikong.

Acara tersebut dihadiri oleh para pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, seperti Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili Alexender Rambonang selaku Kepala Badan Perbatasan Daerah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar Syarif Amin Alkadri, Kabid perdagangan luar negeri perlindungan konsumen dan tertib niaga Eko Darmawansyah, administrator PLBN Entikong  Viktor Dunan, Kepala Bea Cukai Entikong diwakili Sasmika, Stasiun Karantina Ikan, Pertanian, Imigrasi, Danramil Entikong, Kapolsek Entikong  dan hadir Juga tamu dari Kadin Indonesia yang di wakili oleh Ketua Komite tetap Bidang Perbatasan, Sayid Fadhil, Ketua Kadin Sanggau Nur Kurniawan, serta para pejabat dilingkungan Kecamatan Entikong dan Sekayam.

Tamu dari luar Negeri, Negara tetangga Malaysia (Sarawak), yang dipimpin oleh YB Dato Sri Richard Riot, anggota Parlemen Kerajaan Malaysia, dan juga mantan Menteri Sumberdaya Manusia Malaysia, beserta beberapa Pejabat dari Malaysia, Resident Serian, Imigresen Malaysia dan pejabat penting lainnya, dan hadir juga beberapa pengusaha yang bergerak di bidang logistik dan manufaktur.

Menurut Saepul selaku Sekretaris Umum, bahwa para pengusaha luar negeri, mereka sangat berminat untuk berinvestasi di Kawasan Entikong Indonesia," ucapnya.

Menurutnya, karena secara matematis bahwa dengan ketersediaan raw material serta tenaga kerja yang relative lebih murah dan infrastuktur logistic yang sudah tersedia  sehingga akan menekan biaya produksi (Opex) yang berpengaruh terhadap harga barang yang akan di produksi.
Dalam conference Press yang diadakan oleh Pihak Malaysia dan Pihak APIEPINDO dan Pemerintah Provinsi Kalbar, yang di sampaikan bahwa pihak Malaysia dan Indonesia akan bersepakat untuk mengatasi hambatan-hambatan teknis yang terjadi dalam perdagangan di Lintas Batas kedua belah negara, dimulai dari pengusahanya atau Bisnis to Bisnis oleh  pengusaha di perbatasan di kedua belah negara ini yang akan di buatkan matrik persoalan-persoalan yang menjadikan Faktor penghambat  yang nanti akan di bawa ke  forum pengambil kebijakan Goverment to Goverment (Sosek Malindo maupun BIMEGA).

"Apakah nanti kita membentuk semacam komite Bersama yang bersifat Adhoch atau bentuk-bentuk lain yang nanti kita akan sepakati Bersama," ucapnya.

Kadin Indonesia melalui Ketua Komite Tetap Bidang Perbatasan Sayid Fadhil menyampaikan bahwa, Pemerintah Indonesia sedang konsentrasi menangani kendala yang ada di perbatasan ini.

"Sekarang telah di buatkan adanya nomenklatur Kadin perbatasan di dalam struktur kepengurusan Kadin Indonesia, Kadin Indonesia yang  akan menjadi jembatan untuk memfasilitasi penanganan permasalahan di perbatasan dan siap mengkoordinasikan permasalahan ini di Tingkat Inter Departemen yang berkenaan dengan Perbatasan, dan berharap APIEPINDO sebagai motor penggeraknya di Indonesia, karena baru sekarang lahir Asosiasi spesifik seperti ini yang merupakan terobosan besar dalam membangun ekonomi di seluruh perbatasan Indonesia,” terang Sayid Fadhil.

"Disamping itu juga dibahas masalah pengoperasian Terminal Barang Internasional (TBI) yang sampai saat ini masih belum ditetapkan pengelolanya oleh kementerian Perhubungan, sehingga menghambat arus eksport dan Import di Kawasan PLBN Entikong," ucapnya.

Ditempat yang sama Kepala BPPD Alexander Rambonang juga menegaskan bahwa seharusnya TBI di serahkan kepada Pengusaha-Pengusaha dalam pengelolaannya.

"TBI tersebut seharusnya di serahkan kepada Pengusaha-Pengusaha yang ada di Entikong yang sudah banyak berpengalaman dalam bidang logistic, jika mungkin diserahkan ke pihak APIEPINDO untuk mengelola Fasilitas tersebut karena secara real mereka adalah pelaku di bidang eksport import dan logistic,” harapnya.

Acara dilanjutkan dengan Peninjauan Fasilitas Eksport Import di Lokasi PLBN Entikong yaitu Terminal Barang Internasional ( TBI) Entikong  dan dilanjutkan dengan Peninjauan Fasilitas Inland port ( Pelabuhan darat) di Tebedu Malaysia, yang nantinya akan dilaksanakan eksport dan import kedua belah Negara melalui kedua fasilitas tersebut.

Dalam akhir pertemuan tersebut Delegasi Malaysia, Residen Serian menyampaikan harapan semoga apa yang di cita-citakan bersama oleh kedua belah pihak akan segera terwujud yang akan membawa pertumbuhan ekonomi kemakmuran untuk masyarakat di sekitar perbatasan kedua belah negara.

Dari perwakilan Delegasi Indonesia di wakili oleh Dewan Pertimbangan Asosiasi Nasri Alisan menyampaikan ucapan terimakasih atas sambut bauk pihak Malaysia dalam kegiatan tersebut dan di harapkan kedua belah negara segera memfollow up rencana-rencana yang telah di putuskan bersama.

(Libertus)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar