OpenAI Segera Rilis Browser AI Canggih, Siap Saingi Google Chrome

OpenAI Segera Rilis Browser AI Canggih, Siap Saingi Google Chrome
OpenAI Segera Rilis Browser AI Canggih, Siap Saingi Google Chrome.

JAKARTA - OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, kabarnya sedang mempersiapkan peluncuran browser berbasis kecerdasan buatan (AI) yang akan menantang dominasi Google Chrome. Menurut laporan dari Reuters yang mengutip tiga sumber internal, peluncuran ini diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan.

Apa yang membuat browser ini spesial? Salah satu fitur utamanya adalah chat AI bawaan yang mirip ChatGPT, ditambah fitur bernama Operator. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas langsung di halaman web seperti mengisi formulir otomatis, mencari dan membeli barang, sampai memesan tiket semua dilakukan oleh AI secara cerdas tanpa perlu klik berulang.

Dibangun dari Chromium, Bukan Sekadar Plugin

Browser buatan OpenAI ini dikembangkan menggunakan Chromium, kerangka kerja sumber terbuka yang juga digunakan oleh Google Chrome dan Microsoft Edge. Tapi OpenAI memilih untuk membangun browser-nya sendiri dari nol, bukan sekadar menambahkan plugin di browser lain. Tujuannya jelas: kontrol penuh atas data pengguna, demi keamanan dan pengalaman pengguna yang lebih terjaga.

Langkah ini juga dinilai sebagai strategi untuk menyaingi dominasi Google di pasar peramban, yang saat ini menguasai lebih dari dua pertiga pasar global. Perlu diketahui, data pengguna yang dikumpulkan melalui Chrome menjadi aset besar bagi Google dalam bisnis periklanan digital. Bila browser OpenAI berhasil menarik sebagian pengguna ChatGPT untuk beralih, maka pendapatan iklan Google bisa terdampak signifikan.

Ancaman Serius Bagi Google?

Fakta menarik lainnya, pada awal tahun ini, OpenAI sempat menyatakan minatnya untuk membeli Chrome jika Google terpaksa melepasnya akibat kasus antimonopoli di Amerika Serikat. Meskipun hal itu belum terjadi, persaingan di pasar browser kini semakin memanas.

Bukan hanya OpenAI, startup seperti Perplexity juga ikut terjun ke pasar ini. Mereka sudah lebih dulu meluncurkan browser dengan asisten pribadi AI yang siap membantu tugas-tugas harian pengguna.

Dengan hadirnya browser-browser baru berbasis AI, cara kita menjelajah internet bisa berubah drastis. Tak sekadar browsing, tapi juga menyelesaikan tugas otomatis, menjaga privasi, hingga mendapat pengalaman yang jauh lebih personal.

Kita tunggu saja apakah OpenAI bisa merebut pangsa pasar dari raksasa seperti Google? Yang jelas, pengguna akan diuntungkan karena persaingan ini akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas layanan.

Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini